Rizqa Nailah Nahdah mahasiswi Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya berhasil mendapat gelar Nanang Galuh 2 pada Kompetisi Duta Wisata yang diselenggarakan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Kompetisi yang dibuka mulai dari bulan Februari hingga April, secara ketat diikuti oleh Nay, sapaan akrab Rizqa Nailah Nahdah, membuahkan hasil yang memuaskan.
Pasalnya, Nay mengikuti kompetisi Duta Wisata karena rekomendasi dari salah seorang teman. Disisi lain, motivasi kuat dari dalam dirinya adalah lantaran ia ingin menemukan sesuatu yang bermakna di tahun 2022.
"Pengen membayar sesuatu yg telah terjadi di tahun 2021, pengen lebih upgrade diri, mencari relasi di daerah sendiri, ingin lebih menemukan bakat diri yg bermanfaat bagi daerah sendiri" terang Nay.
Selama proses berlangsung mulai dari pendaftaran hingga mengikuti karantina, Nay mengaku dapat belajar banyak hal mengenai budaya terutama budaya tenunan khas Tanah Bumbu, Kalsel dan Wisata yang selama ini tidak ia ketahui.
Dari 70 total peserta yang mendaftar, Nay menampilkan bakat public speaking dengan 3 bahasa (Inggris, Arab, dan Jerman) dan berhasil lolos seleksi berkas masuk ke 30 besar. Kendati demikiran, mahasiswi angkatan'19 ini sempat merasa tidak percaya diri ketika melihat kontestan lain menampilkan bakatnya.
"Awalnya insecure gitu, setiap lihat cewek maupun cowok yang sekiranya bawa sertifikat banyak aku itu kayak merasa insecure, karena aku tahu pada keren-keren banget, pada cantik-cantik, tapi kayak yang yaudahlah dicoba aja" kenangnya.
Setelah itu, anak sulung dari 4 bersaudara ini menjalani karantina selama 4 hari. Selama proses karantina, Nay dan kontestan lain diberikan materi mengenai Table Manner, Public Speaking, dan Modelling.
Meskipun mengaku sempat merasa kesulitan, Rizqa Nailah Nahdah berhasil menyelesaikan semua proses dan kini menjadi Duta Wisata Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan periode 2022-2023.
Disamping menjalankan ativitas menjadi Duta Wisata selama setahun kedepan, Nay tetap mengutamakan kuliahnya karena baginya kuliah adalah tanggungjawab dirinya sendiri.
"Semoga apa yang aku lakukan dapat berdampak ke dua hal yaitu ke diri sendiri dan orang lain. Gaboleh lupa bahwa nikmat itu tidak cuma sesuatu yang dirasain tapi perlu dibagi.Jangan terlalu senang terhadap suatu hal dan berekspektasi banyak, just let it gow tapi tetap dalam langkah." terang Nay ketika ditanya harapan kedepannya.
"Bisa Sampai di titik ini karena berkat Tuhan yang maha baik sama aku, dan ingat bahwa nantinya akan selalu ada orang yang lebih dari kita, diatas langit masih ada langit. Aku gamau membandingkan diri aku dengan orang lain, aku ingin fokus dengan diriku sendiri. Aku ingin bermanfaat untuk orang lain, karena ternyata menjadi bermanfaat untuk orang lain itu menyenangkan. Dan menjadi baik itu tuh bukan hanya bagi orang lain, tapi bagiku itu kebutuhan kita untuk menjadi manusia dan meresapi makna menjadi manusia seutuhnya." pungkasnya.