MENEGUHKAN KARAKTER PAHLAWAN KAMPUS BEREPUTASI
Ali Nurdin*
Hari ini tepat tanggal 10 Nopember 2022, tanggal yang setiap tahun digunakan untuk memperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Latar belakang ditetapkannya 10 Nopember sebagai Hari Pahlawan Nasional berawal dari pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan tentara Belanda dan sekutunya pada tahun 1945. Hari Pahlawan Nasional diperingati dalam setiap tahun untuk memberikan motivasi dan semangat yang berkelanjutan agar semangat dalam beraktivitas dalam membangun masyarakat dan bangsa dapat ‘meniru’ semangat tentara dan masyarakat dalam melawan para penjajah tahun 1945.
Tahun ini telah melewati 77 tahun dari masa pertempuran tahun 1945, melewati 63 tahun dari keputusan resmi Presiden atas ditetapkannya sebagai Hari Pahlawan Nasional yaitu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, tertanggal 16 Desember 1959. Sebuah perjalanan panjang yang dapat dijadikan sebagai ruang pembelajaran dan penguatan semangat dalam merawat pembangunan bangsa, termasuk pembangunan dalam bidang pendidikan tinggi.
Pembangunan dan pengembangan pendidikan tinggi harus dilandasi pada semangat dan motivasi para pejuang kemerdekaan Indonesia untuk menuju perguruan tinggi yang bereputasi. Fenomena yang berkembang saat ini adalah banyak perguruan tinggi yang berlomba-lomba untuk meningkatkan reputasi kampusnya dengan melakukan akreditasi nasional dan bahkan melakukan lompatan menuju akreditasi internasional.
Pengakuan nasional dan internasional menjadi sangat urgen bagi perguruan tinggi untuk dapat diakui sebagai kampus yang bereputasi di era teknologi informasi yang menjamah seluruh stakeholder pendidikan dalam skala global.
Pahlawan adalah orang yang berjasa dalam mengantarkan sebuah tujuan lembaga atau organisasi dan mencapai hasil yang dikehendaki. Untuk menuju kampus yang bereputasi memerlukan pemikir dan pekerja yang berkarakter pahlawan. Keberhasilan mencapai kampus bereputasi tentu melibatkan banyak pihak yang terkait untuk menyediakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan tinggi yang bermutu. Sistem pendidikan tinggi harus berjalan sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi masing-masing. Sistem yang berjalan dengan baik dapat mendukung keberlangsungan menuju kampus yang bereputasi.
Secara umum, sistem yang berperan menuju kampus bereputasi adalah civitas akademika yang terdiri dari tenaga pendidik, tenaga pendidikan, dan mahasiswa. Tiga elemen ini bergerak dalam sistem internal lembaga pendidikan tinggi. Untuk menuju kampus bereputasi, tiga elemen dalam civitas akademika harus bersatu-padu dengan sub-sub bagian sesuai dengan kepentingan dan tujuan lembaga. Secara struktural stakehoder internal yang mengawal kampus bereputasi dapat dioperasionalkan dalam jabatan-jabatan tertentu; mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Kepala Biro, Koordinator, Sub-Koordinator, dan Pejabat Fungsional. Selain itu ada lembaga-lembaga dan unit-unit pelaksana teknis yang siap mendukung dan mengawal menuju kampus bereputasi. Ada Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) sebagai garda terdepan dalam mengawal kampus bereputasi, dosen yang mendukung tugas pembelajaran sesuai dengan sistem pembelajaran yang bermutu, mahasiswa yang mencerna, menerima, merespon dan merefleksi sistem pembelajaran yang dilakukan perguruan tinggi.
Selain stakeholder internal, kampus bereputasi juga melibatkan dukungan dari stakeholder eksternal, seperti; alumni yang memberikan kontribusi dalam memberikan profil lulusan yang bermutu, pengguna lulusan yang memberikan testemoni tentang kebutuhan terhadap lulusan, dan lembaga-lembaga mitra yang memberikan kontribusi dalam bentuk kerjasama kelembagaan dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi.
Selama dua hari, 9-10 Nopember 2022, LPM UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan kegiatan tahap pertama dengan tema Kick Off & Executive Briefing Akreditasi Internasional yang bertempat di Ruang Rapat Lantai 9 Twin Towers A Kampus Ahmad Yani UIN Sunan Ampel Surabaya dengan peserta stakeholder internal. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyiapkan kampus bereputasi internasional yang terakreditasi FIBAA dan ASIIN. Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) merupakan agen Eropa yang berorientasi internasional untuk penjaminan dan pengembangan kualitas dalam pendidikan tinggi. FIBAA juga termasuk lembaga akreditasi internasional yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) merupakan lembaga akreditasi internasional berasal dari Jerman untuk displin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi. UIN Sunan Ampel Surabaya menyiapkan 12 program studi (10 Program Sarjana dan 2 Program Doktor) untuk disubmit ke badan akreditasi FIBAA dan ASIIN.
UIN Sunan Ampel Surabaya sudah melakukan Kick off menuju kampus bereputasi internasional dan memerlukan karakter pahlawan untuk mencapai reputasi kampus yang diakui dalam skala internasional.
#Jaya UINSA
#Bangga UINSA
#Bangga Pascasarjana
*Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya I Sekretaris Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam