Kurikulum Program Sarjana Ilmu Kelautan berbasis Kampus Merdeka-Merdeka Belajar (2021)

             Penyelenggaraan Pendidikan umumnya mengikuti suatu kurikulum yang dapat menjadi pedoman bagi para tenaga pendidik dan peserta didik. Pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum bertujuan agar peserta didik mempunyai kompetensi dalam suatu bidang agar dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan oleh pasar industry maupun masyarakat. Kurikulum 2021 Program Sarjana Ilmu Kelautan ini telah melalui proses review kurikulum 2016, pertimbangan dari alumni, dunia usaha di bidang kelautan dan perikanan, instansi pemerintah, pengguna lulusan, serta para pimpinan UIN Sunan Ampel Surabaya.

            Perkembangan sains dan teknologi bidang kelautan telah berkembang sangat pesat dan menuntut perguruan tinggi untuk segera menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Selain itu, kompetensi kerja dari lulusan program sarjana juga dituntut untuk lebih terampil dalam hal penggunaan teknologi informasi, instrumentasi, serta pengolahan data dan analisis. Oleh karena hal tersebut, maka pada kurikulum 2021, capaian pembelajaran dan kajian yang diberikan telah disesuaikan dengan standar kerangka kualifikasi nasional Indonesia kementerian ketenagakerjaan. Sehingga diharapkan lulusan program sarjana ilmu kelautan UIN Sunan Ampel dapat berdaya saing secara nasional maupun internasional untuk menjawab permasalahan di dunia kerja/masyarakat serta dapat menunjang mahasiswa untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Capaian Pembelajaran Lulusan (Outcome)

Kriteria capaian lulusan menjadi dasar utama dalam perencanaan Kurikulum 2021 UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Seluruh Program Studi di lingkungan UINSA termasuk di dalamnya Program Studi Sarjana Ilmu Kelautan menyusun kriteria yang ingin dicapai oleh lulusan setelah menyelesaikan pendidikan di program studi. Kriteria capaian lulusan program studi akan menjadi dasar bagi isi dan pelaksanaan kurikulum 2021. Setelah menempuh pendidikan di Program Studi Sarjana Ilmu Kelautan, seorang lulusan dari Program Studi Sarjana Ilmu Kelautan UINSA harus memiliki kemampuan:

  1. Mampu menguasai konsep teoritis dan menerapkan pengetahuan bidang kelautan sebagai suatu system dan ekosistem dalam kajian biologi laut, oseanografi kimia, oseanografi geologi dan oseanografi fisika;
  2. Mampu merencanakan, mengumpulkan, mengelola, menyajikan serta menganalisis data dan informasi geospasial di bidang pengelolaan pesisir dan laut;
  3. Mampu menguasai prinsip-prinsip rehabilitasi lingkungan dan pengelolaan kawasan pesisir terpadu dan berkelanjutan melalui proses penyelidikan, analisis, serta interpretasi data dan informasi;
  4. Mampu menguasai dan menerapkan teori dan model pemberdayaan masyarakat pesisir yang diperlukan untuk peningkatan ekonomi lokal dan lingkungan yang keberlanjutan;  
  5. Mampu menguasai metode survei, penelitian kuantitatif dan kualitatif serta menerapkan metode pengolahan data di bidang informasi geospasial, ekologis dan sosial-ekonomi  kelautan;
  6. Mahasiswa mampu mengaplikasikan metode saintifik untuk  menyelesaikan permasalahan di bidang kelautan;
  7. Mahasiswa mampu mengintegrasikan pengetahuan dari multidisiplin ilmu dalam implementasi proyek di lapangan;
  8. Mahasiswa mampu mendesain, mengaplikasikan dan mengevaluasi program pengembangan wilayah pesisir dan laut berbasis kearifan lokal.

 

METODE PEMBELAJARAN

Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang   pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Standar proses pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya mencakup: (a) karakteristik proses pembelajaran, (b) perencanaan proses pembelajaran, (c)  pelaksanaan proses pembelajaran dan (d) beban belajar mahasiswa[1].

Karakteristik Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: (a) interaktif, (b) holistik, (c) integratif, (d) saintifik, (e) kontekstual, (f) tematik, (g) efektif, (h) kolaboratif, dan (i) berpusat pada mahasiswa.

  1. Interaktif

Proses pembelajaran dapat dikatakan Interaktif apabila capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi multi arah antara mahasiswa dan dosen, mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan sumber belajar.

Proses pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA dilakukan multi arah, baik dari dosen ke mahasiswa maupun sebaliknya juga antar mahasiswa, melalui presentasi individu/kelompok, tanya jawab maupun diskusi aktif di ruang kelas hingga kegiatan asistensi.

  1. Holistik

Proses pembelajaran memiliki ciri holistik apabila proses pembelajaran tersebut mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.

Proses pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA diperkaya dengan mengeksplorasi permasalahan/isu terkait di bidang kelautan, baik dalam diskusi kelas hingga penugasan berupa pengamatan lapang, studi kasus, dan penugasan berbasis proyek.

  1. Integratif

Proses pembelajaran dapat dikatakan integratif apabila capaian   pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dan memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.

Proses pembelajaraan di Prodi Ilmu Kelautan UINSA tidak hanya  berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan yang integrated, yaitu proses “saling menyapa” antara satu disiplin dengan disiplin lain, tetapi juga mengintegrasikan kajian bidang keilmuan dengan Islam, serta norma dan nilai kebangsaan.

  1. Saintifik

Proses pembelajaran dapat dikatakan bersifat saintifik apabila capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.

Prodi Ilmu Kelautan UINSA merupakan salah satu keilmuan sains yang tidak hanya mempelajari teori di dalam ruang kelas, namun juga memperdalam proses penggambaran masalah melalui praktik di laboratorium dan lapangan. Sebagian besar (95%) mata kuliah di Prodi Ilmu Kelautan UINSA berbasis praktikum, baik laboratorium maupun lapangan. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA mengadopsi metode pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk berpikir ilmiah dan kritis dalam penyelesaian masalah, seperti studi kasus dan pembelajaran berbasis proyek yang selanjutnya menghasilkan bentuk pembelajaran berupa penelitian dan perancangan.

  1. Kontekstual

Proses pembelajaran dapat dikatakan kontekstual apabila capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.

Proses pembelajaran dalam lingkungan Prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel melingkupi kegiatan belajar baik di ruang kelas, laboratorium, maupun lapangan. Melalui kegiatan pengamatan langsung, baik di laboratorium maupun lapangan, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan keilmuannya serta berkontribusi terhadap penyelesaian permasalahan yang terjadi, terutama di tiap-tiap lokasi praktik lapangan dengan memperhatikan keunggulan dan kearifan lokal.

  1. Tematik

Tematik memiliki makna bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.

Proses pembelajaran disesuaikan dengan karakter Prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel yang mengarah pada keunggulan prodi di bidang pemberdayaan masyarakat pesisir, survey hidro-oseanografi, dan konservasi sumberdaya pesisir dan laut.

  1. Efektif

Proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila capaian   pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.

Efektifitas ketercapaian capaian pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA dilakukan dengan mengaplikasikan metode dan bentuk pembelajaran yang mengarah pada peningkatan keterampilan, seperti praktikum, project based dan kegiatan kolaboratif yang selanjutnya menunjang optimalisasi kurun waktu studi. Selain itu, mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan UINSA memiliki peluang untuk menyelesaikan masa studinya dalam kurun waktu 3,5 tahun melalui pembukaan mata kuliah skripsi yang selalu ditawarkan baik pada semester genap maupun ganjil.

  1. Kolaboratif

Proses pembelajaran dapat dikatakan kolaboratif apabila capaian   pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama   yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Proses pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA mendorong interaksi antar civitas akademik diantaranya melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa sehingga mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kreatifitas, kepribadian, mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

  1. Bepusat pada Mahasiswa

Proses pembelajaran dapat dikatakan berpusat pada mahasiswa apabila capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses   pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

Setiap upaya pengembangan kurikulum hingga pengembangan kegiatan akademik di Prodi Ilmu Kelautan UINSA ditujukan pada peningkatan kemampuan akademik mahasiswa baik secara teori maupun keterampilan.

Sumber:

[1] Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi BAB II Pasal 10.

 

File Buku Kurikulum 2021